Organisasi Dan Pengorganisasian
A.
PENDAHULUAN
Adanya hubungan yang kuat dan komunikasi
yang lancar antar karyawan dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan demi
kemajuan perusahaan tersebut. Untuk memenuhi tujuan tersebut dibutuhkan
pengorganisasian yang bagus dan teratur. Kemajuan suatu perusahaan dapat
ditentukan dari pengorganisasian didalam perusahaan tersebut. Dalam pengorganisasian
dapat menghemat waktu karena pembagian kerja yang efektif dapat membantu
menyelesaikan tugas sehingga tidak terfokus pada satu pekerjaan saja, melainkan
pekerjaan lainnya pun dapat dikerjakan oleh orang lain. Dalam pengorganisasian
terdapat pembagian kerja antar satu kelompok, dan biasanya antara kelompok satu
dan lainnya memiliki tugas yang berbeda sehingga dalam suatu waktu tertentu
terdapat beberapa tugas yang sudah selesai.
B.
DEFINISI ORGANISASI DAN PENGORGANISASIAN
Organisasi
adalah setiap bentuk persekutuan antara dua atau lebih yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam persekutuan. Organisasi
digunakan untuk mencapai tujuan keseluruhan. Organisasi memfokuskan perhatian
tujuan individu terhadap tujuan keseluruhan.
Unsur-Unsur Organisasi
1. Sekelompok orang
2. Interaksi dan kerjasama
3. Tujuan bersama
4. Pekerjaan
5. Hubungan informal
6. Teknologi
7. Pekerjaan
8. Lingkungan
Terdapat beberapa tipe organisasi, yaitu :
1.
Organisasi Formal
Memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan
hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung jawabnya.
Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran melalui komunikasi
apa yang berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi
masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara
eksplisit. Contoh : Pereseroan terbatas Unilever.
2.
Organisasi Informal
Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara
sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak
sesorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar
anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi.
Contoh : Makan malam tidak resmi.
3.
Organisasi Primer
Organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan
emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi timbal balik dan bukan
pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh : Arisan keluarga.
4.
Organisasi Sekunder
Organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional,
dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan
batiniah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyiapkan alat-alat berupa
gajia ataupun imbalan kepada anggotanya. Contoh : Perjanjian tertulis asisten
rumah tangga dan pemilik rumah.
Struktur
organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam
organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan
menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi
juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan. Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
1.
Spesialisasi kegiatan
2.
Koordinasi kegiatan
3.
Standarisasi kegiatan
4.
Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5.
Ukuran satuan kerja
Sedangkan pengorganisasian adalah penentuan pekerjaan – pekerjaan yang harus
dilakukan pengelompokkan tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap
karyawan penetapan departemen serta penentuan hubungan. Pengorganisasian
(organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dimaksudkan agar
masing-masing unit menyadari kedudukan, fungsi, wewenang, dan tanggung
jawabnya. Mereka bersatu dalam satu wadah bersama untuk bekerja sama demi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut T Hani Handoko (1999) proses
pengorganisasian dapat ditunjukan dengan 3 langkah prosedur, yaitu:
·
Perincian seluruh kegiatan yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi.
·
Pembagian beban pekerjaan total menjadi
kegiatan-kegiatan secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian
kerja ini sebaiknya tidak terjalu berat juga dan juga tidak terlalu ringan.
·
Penggadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk
mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang
terpadu dan harmonis.
Pengorganisasian sebagai fungsi
dari manajemen, meliputi:
a.
Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan
kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain
sebagainya.
b.
Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh :
Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung
pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
C.
KESIMPULAN
Dalam suatu perusahaan
dibutuhkan organisasi yang baik antar karyawan, dan juga dibutuhkan
pengorganisasian yang teratur pula agar dapat mencapai tujuan bersama. Organisasi
adalah adalah setiap bentuk persekutuan antara dua atau lebih yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam persekutuan. Organisasi
digunakan untuk mencapai tujuan keseluruhan. Sedangkan pengorganisasian adalah penentuan
pekerjaan – pekerjaan yang harus dilakukan pengelompokkan tugas dan
membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan penetapan departemen serta
penentuan hubungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Organisasi adalah sekelompok orang yang diberi tugas
bersama, sedangkan pengorganisasian adalah pembagian tugas untuk sekelompok
orang tersebut.
Sumber: