Minggu, 20 Januari 2013

BAB XI (Manusia dan Harapan)

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu tejadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Antara harapan dan cita- cita terdapat persamaan yaitu :
• Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
• Pada umumnya dengan cita- cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

Sebab-sebab manusia memiliki harapan yaitu:
1. Dorongan kodrat
2. Dorongan kebutuhan
3. Kelangsungan hidup (survival)
4. Keamanan
5. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
6. Status
7. Pewujudan cita- cita

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal- hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
2. Kepercayaan kepada orang lain
3. Kepercayaan kepada pemerintah
4. Kepercayaan kepada Tuhan

BAB X (Manusia dan Kegelisahan)

Kegelisahahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar atupun dalam kecemasan.Sigmund freud ahli psikolanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu:
a. Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. 

b. Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut sigmund freud kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
1. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
2. Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
3. Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.

c. Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki macam- macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki,marah, gelisah, cinta, rasa kurang.


Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah kata dasar dari asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil.

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman.

Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal- usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi.

BAB IX (Manusia dan Tanggung Jawab)

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia dalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewenangan menaggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau emberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja manupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.

Macam-macam tanggung jawab: 
a. Tanggung jawab terhadapdiri sendiri
b. Tanggng jawab trhadap keluarga
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
d. Tanggung jawab kepada bangsa/ negara
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai pewujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.

Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.

BAB VIII (Manusia dan Pandangan Hidup)

Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup itu bukannlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur- unsur yaitu,cita- cita, kebajikan, usaha, keyakinan/ kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. 
Cita- cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai engan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/ kepercayaan. Keyakinan/ kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

BAB VII (Manusia dan Keadilan)

Keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.Keadila merupakan pengakuan yg seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Macam-macam keadilan adalah:
a. Keadilan legal atau keadilan moral.
b. Keadilan distribusi.
c. Keadilan komunikatif.

Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar- benar ada. Jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata- kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benarCurang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.

Pemulihan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, tingkah laku yan seimbang.

BAB VI (Manusia dan Penderitaan)

Penderitaan berasal dari kata derita yang merupakan dari bahasa sansekerta dhra, artinya menahan atau menanggung. Derita artinya mananggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Namun peranan individu juga menentukan berat- tindaknya intensitas penderitaan

Siksaan adalah sesuatu yg dialami seseorang yg dapat menimbulkan suatu penderitaan baik lahir maupun batin. Siksaan dapat menimbulkan masalah psikis seperti kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

Kekalutan mental biasa disebut degan penderitaan batin. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala- gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
b. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap- tahap gangguan kejiwaan adalah :
a. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala- gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhani.
b. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah.
c. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

Sebab- sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuena ; hal- hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur- angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
c. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehiduapn sosial.

BAB V (Manusia dan Keindahan)

Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya.  Keindahan bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal. keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Jadi keindahan ynag seluas- luasnya meliputi :
- Keindahan seni
- Keindahan alam
- Keindahan moral
- Keindahan intelektual

Renungan berasal dari kata renung ; artinya diam- diam mmikirkan sesuatu, atau memikikan sesuatu denagn dalam- dalam. Renungan adalah hasing merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori- teori itu adalah :
a) Teori pengungkapan
Teori pengungkapan adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan telah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang dingkapkan dalam kata- kata memindahkan perasaan itu sehingga orang- orang mengalami perasaan yang sama.
b) Teori metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato dan karya- karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dan teori seni.\
c) Teori psikologis
Teori psikologis ialah teori penandaan (signification theory). Yang memandang seni suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.

Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Karena itu dalam keindahan ini, menjelaskan bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas atau pokok tertentu terutama yang terdapat pada sesuatu hal.

BAB IV (Manusia Dan Cinta Kasih)

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karya W.J.S Poerdawarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada sesorang yang disertai menaruh belas kasihan. 
Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya ; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

Cinta memiliki 3 tingkatan dalam al-quran yaitu tinggi, menengah dan rendahkan. Cinta juga memiliki berbagai bentuk yaitu sebagai berikut:
1. Cinta diri 
    Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya.

2. Cinta kepada sesama manusia.
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang- orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan pada orang lain.

3. Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan sksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Yang diserukan Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta ini, lewat pemenuhan dorongan tersebut dengan cara yang sah, yaitu dengan perkawinan.

4. Cinta kebapakan
 Sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya ia setelah meninggal dunia.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta, kasih sayang, dan belas kasihan, untuk naik keperahu agar tidak tenggelam di telan ombak.

5. Cinta kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya di tunjukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan Ridha-Nya. 

6. Cinta kepada Rasul
Cinta kepada Rasul yang diutus Allah, sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. 


Kasih sayang menurut kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerdawarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada sesorang. Kasih sayang amat penting bagi orang tua dalam mendidik anaknya.
Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersikap pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.


KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan cinta tidak hanya terpatri dalam lubuk hati masing- masing tapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian- belaian mesra jari- jemari mereka yang bergetar.

BAB III (Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan)

Hampir disetiap jaman , seni termasuk sastra memegang peranan penting dalam humanities. Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai kemanusiaan yang seperti teradapat di filsafat dan agama. Karena seni adalah ekspresi yang nilainya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi sehingga lebih fleksibel baik isinya maupun cara menyampaikannya.

Hampir di setiap jaman pula, sastra mempunyai peranan penting . alas an pertama yakni sastra mempergunakan bahasa yang dimana bahasa mampu menampung hamper semua pernyataan kegiatan manusia. Sastra juga lebih mudah berkomunikasi karena pada hakekatnya sastra merupakan penjabaran abstraksi.

Prosa merupakan salah satu yang dikaitan dengan ilmu budaya dasar. Adapun nilai-nilai yang diperoleh lewat sastra, antara lain memberikan kesenangan, memberikan informasi, memberikan wawasan kultural, memberikan keseimbngan wawasan. Jenis-jenis prosa adalah:
1. Dongeng- dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara
6. Cerita pendek
7. roman/ novel
8. Biografi
9. Kisah
10. Otobiografi


Selain prosa, puisi juga dikaitkan dengan ilmu budaya dasar. Alasan yang mendasari kenapa ilmu budaya dasar mempelajari puisi itu dikarenakan puisi mengandung hubungan manusia dan pengalaman hidup manusia, kesadaran individual dan kesadaran. Kepuitisan atau keartistikan suatu puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan;1. Figura bahasa
2. Kata-kata yang ambiquitas
3. Kata-kata yang berjiwa
4. Kata-kata yang konotatif
5. Pengulangan

Alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar,yakni;
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan kesadaran individual
3. Puisi dan keinsyafan social

Sabtu, 19 Januari 2013

BAB II (Manusia dan Kebudayaan)

A.    MANUSIA

        Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
a.    Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampak dari luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b.    Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c.     Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.    Nafsu, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.

       Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a.    Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional yang terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses- proses ketidaksadaran (unconcious).
b.    Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari id, sering disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c.    Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira- kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar- standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan- pandangan orang tua.

B.    HAKEKAT MANUSIA
a.    Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tdak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jiwa adalah roh yang ada didalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

b.    Mahluk cipaan Tuhan yang paling sempurna.
Kesempurnannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya trdapat pada manusia, misalnya :
1.    Perasaan intelektual, yaitu persaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2.    Perasaan estesis, yaitu persaan yang berkenaan dengan keindahan.
3.    Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4.    Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
5.    Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6.    Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.

c.    Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati dan budayawi.
       Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi- segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi- segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.

d.    Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), memepunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu, estetis, etis, dan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dalam etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk- bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan.

C.    KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dari masyarakat Barat, dimana konsep indvidu itu mengambil tempat yang sangat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.

D.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan jika dikaji dari asal bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Latin, kebudayaan berasal dari corele, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya.

E.    UNSUR- UNSUR KEBUDAYAAN 
C. kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of culture mengemukakan, bahwa ada tujuh kebudayaan Universal, yaitu :
1.    Sistem religi (sistem kepercayaan).
2.    Sistem organisasi kemasyarakatan.
3.    Sistem pengetahuan.
4.    Sistem mata pencaharian hidup dan sistem- sistem ekonomi.
5.    Sistem teknologi dan peralatan.
6.    Bahasa
7.    Kesenian.

F.    WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu 
1.    Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sebagai sistem budaya, sifatnya absrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala- kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2.    Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diaati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial.
3.    Wujud sebagai benda :
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasikan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.

G.    ORIENTASI NILAI BUDAYA 
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya variations in value orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan didunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.    Hakekat hidup manusia (MH)
2.    Hakekat karya manusia (MK)
3.    Hakekat waktu manusia (WM)
4.    Pandangan manusia terhadap alam (MA)
5.    Hakekat hubungan anatara manusia dengan sesamanya (MM)

H.    PERUBAHAN KEBUDAYAAN 
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
1.    Sebab- sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.    Sebab- sebab perubahan lingkungan alam dan fisisk tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur- jalur hubungan dengan masyarakt dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1.    Tetbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang- orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2.    Jika pandangan hidup dan nilai- nilai dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai- nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan yang harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3.    Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4.    Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur- unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.    Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

I.    KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.    Eksternalisasi, yaitu dimana manusia mengekspresikan dirirnya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
2.    Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3.    Internalisasi, yaitu dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

BAB I (Tinjauan Tetang Ilmu Budaya Dasar)

A.    PENDAHULUAN 
Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai- nilai, kebudayaan, tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Tanpa memungkiri banyak faktor- faktor lain yang menyebabkan, salah satu yang penting adalah sistem pendidikan kita.
Dengan mendapat mata kuliah ilmu budaya dasar mahasiswa diharapkan nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dan menimbulkan minat mendalaminya.
Secara singkat yg diharapkan dari mata kuliah ini adalah :
1.    Minat dan kebiasaan menyelidiki apa- apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya sendiri.
2.    Kesadaran akan pola- pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai- nilai ini dengan cara hidupnya sehari- hari.
3.    Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai- nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia berdiri sendiri dapat membenarkan nilai- nilai tersebut ubtuk dirinya sendiri.
4.    Keberanian  moral untuk mempertahankan nilai- nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan pnuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai- nilai yang tidak dapat dibenarkan.

Latar belakang mata kuliah IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1.    Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan- ikatan primordial, kesukuan, dan kedaerahan.
2.    Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terusmenerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
3.    Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi- segi positifnya, juga memiliki segi-segi negatif. Akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.

B.    ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR UMUM
Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
1.    Berjiwa Pancasila sehingga keputusan dan tindakannya mencerminkan pengalaman nilia- nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
2.    Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
3.    Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun kebudayaan pertahanan.
4.    Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama- sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan bersama- sama berperan serta didalam pelestariannya.

C.    PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep- konsep uang dikembangkan untuk mengkaji masalah- masalah kemanusiaan dan kebudayaan.
Istilah ilmu budaya dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa Yunani Humanus yang bisa diartikan manusia berbudaya dan halus.
Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.    Ilmu- ilmu alamiah (natural science)
Ilmu- ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan- keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas, hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu- ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, dan mekanika.
2.    Ilmu- ilmu sosial (sosial science)
Ilmu- ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan- keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode alamiah sebagai pinjaman dari ilmu- ilmu alamiah. Tetapi hasi penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk ilmu- ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosial hukum, dsb.
3.    Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan- kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa- peristiwa dan pernyataan- pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa- peristiwa dan pernyataan- pernyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan- tulisan, metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode alamiah.

D.    TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep- konsep yang dikembngkan untuk mengkaji masalah- masalah manusia dan kebudayaan.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut ilmu budaya dasar diharapkan dapat :
1.    Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2.    Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan- persoalan yang menyangkut dua hal tersebut.
3.    Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing- masing, tidak jatuh kedalam sifat- sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidkan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. Kedaerahan dan pengkotakan didiplin ilmu yang ketat.
4.    Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

E.    RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai sebagai bahan pertibangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Kedua masalah pokok itu ialah :
1.    Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing- masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai displin dalam pengetahuan budaya.
2.    Hakekat manusia yang satu aatu universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing- masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan- kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Pokok yang akan dikembangkan adalah :
-    Manusia dan cinta kasih
-    Manusia dan keindahan
-    Manusia dan penderitaan
-    Manusia dan keadilan
-    Manusia dan pandangan hidup
-    Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
-    Manusia dan kegelisahan
-    Manusia dan harapan
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya- karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan, patung dan sebagainya. Masing- masing pokok bahasan dapat didekati dengan baik menggunakan cabang- cabang pengetahuan budaya secara sendiri- sendiri maupun secara gabungan cabang- cabang tersebut.