PENGERTIAN DAN TUJUAN,
SERTA RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
1. Pengertian Ilmu
Budaya Dasar
Sebelum kita membahas
lebih jauh apa itu “ilmu budaya dasar”, untuk lebih memahaminya kita akan
membahas apa itu “ilmu”, dimana pada makalah ini akan ada beberapa pendapat
dari pakar-pakar ilmu pengetahuan.
Secara bahasa Ilmu berasal dari bahasa
arab ‘alima, ya’lamu, ‘ilman, dengan wazan fa’ila, yaf’alu, yang berarti :
mengerti, memahami benar-benar. Sedangkan secara istilah, ada banyak sekali
pendapat tentang itu, seperti pendapat :
1. Muhammad Hatta mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang
pekerjaan hokum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabi’atnya,
maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari
dalam.
2. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah empiris,
rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
3. Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang
komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang
sederhana.
4. Ashley Pearson, guru besar Antropologi di Rutgers University menyimpulkan
bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari
satu pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang
hal yang sedang dikaji.
5. Harsojo, guru besar
Antropologi di Universitas pajajaran, menerangkan bahwa ilmu adalah :
1. Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan.
2. Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris,
yaitu dunia yang terkait oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada
prinsipnya dapat diamati oleh panca indra manusia.
3. Suatu cara menganalisa yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan
sesuatu proposisi dalam bentuk : “jika…., maka ….”.
6. Afanasyef, seorang pemikir Marxist bangsa rusia mendefinisikan ilmu adalah
pegetahuan manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia mencerminkan alam
dan konsep-konsep, kategori dan hukum-hukum, yang ketetapnnya dan kebenarannya
diuji dengan pengalaman praktis.
7. Definisi ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum
sebab-akibat dalam suatu golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut
kedudukannya (apabila dilihat dari luar), maupun menurut hubungannya (jika
dilihat dari dalam) -Mohammad Hatta-
8. Definisi ilmu dapat dimaknai sebagai akumulasi pengetahuan yang
disistematisasikan -------Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap
seluruh dunia empiris.Ilmu dapat diamati panca indera manusia ------- Suatu
cara menganalisis yang mengizinkan kepada para ahlinya untuk menyatakan -suatu
proposisi dalam bentuk: "jika,...maka..." -Harsojo, Guru Besar
Antropolog, Universitas Pajajaran-
Dan secara sederhana
IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah IBD
dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic
humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun
istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya
manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan
seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus
atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari
ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang
lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa
ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu
diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan
bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah (
natural scince ).
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya
ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan
itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini
kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil
penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah.
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ).
ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat
dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar,
hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara
manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
1. Pengetahuan budaya ( the humanities )
bertujuan untuk
memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan
kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities)
dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin) seni dan
filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang
keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedangkan ilmu
budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain
IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan
mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar
berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris
disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut
dengan istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai
manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan
ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan budaya.
Berikut pengertian budaya atau
kebudayaan dari beberapa ahli :[1]
1. E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang
lain. Serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagi anggota masyarakat.[2]
2. R. Linton dalam bukunya yang berjudul The Cultural background of personalitymenyatakan bahwa
kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang
unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat
tertent[3]
3. Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik
diri manusia dengan belajar.
4. Selo Soemarjan dan Soelaeman
Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
5. Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh
manusia.[4]
6. Bronislaw Malinowski, Adalah keseluruhan kehidupan manusia
yang integral yang terdiri dari berbagai peralatan dan barang-barang konsumen,
berbagai peraturan untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan hasil karya manusia,
keyakinan dan kebiasaan manusia.[5]
7. C. Klukhuahn dan W. H. Kelly, mencoba merumuskan definisi kebudayaan
sebagai hasil tanya jawab dengan para ahli antropologi, sejarah, hukum,
psikologi yang implisit, eksplisit, rasional, irasional terdapat pada setiap
waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
8. Dawson dalam buku Age Of The Gods mengatakan bahwa kebudayaan adalah cara
hidup bersama (Culture is common way of life
9. J. P. H. Dryvendak mengatakan bahwa kebudayaan adalah
kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku dalam
suatu masyarakat tertentu.
10. Takdir
Alisyahbana, mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
2. Tujuan Ilmu Budaya
Dasar
Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar
tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak
dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang
termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD
semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun
yang menyangkut dirinya sendiri.[6]
Acapkali dikonstatir
bahwa dalam masyarakat yang bergabung semakin cepat dan rumit ini, mahasiswa
harus mengalami pergeseran nilai-nilai yang mungkin sekali dapat membuatnya
masabodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh
seorang terpelajar. Bagaimanapun juga mahasiswa adalah orang-orang muda yang
sedang mempelajari cara memberikan tanggapan dan penilaian terhadap apasaja
yang terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sudah barang tentu
ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan dirinya
sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya. Secara tidak
langsung ilmu budaya dasar akan membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.
Berpijak dari hal
diatas, tujuan mata kuliah ilmu budaya dasar adalah untuk mengembangkan
kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar
daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat
menjadi lebih halus. Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat
:
1. Mengusahakan kepekaan
mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2. Memberi kesempatan
kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan
dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan
yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar
mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin
masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan
disiplin yang ketat
4. menguasahakan wahana
komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.
Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih
lancer dalam berkomunikasi.
Jika diperinci maka tujuan pengajaran
ilmu budaya dasar itu adalah :[7]
1. lebih peka dan terbuka
terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap
masalah-masalah tersebut.
2. Mengusahakan kepekaan
terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3. Menyadarkan mahasiswa
terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta
simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
4. Mengembangkan daya
kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
5. Memiliki latarbelakang
pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan indonesia,
6. Menimbulkan minat
untuk mendalaminya.
7. Mendukung dan
mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8. Tidak terjerumus
terhadap sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9. Menambahkan kemampuan
mahasiswa untuk menanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat
indonesia dan dunia tana terpikat oleh disipin mereka.
10. Mempunyai kesamaan
bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah
kemanusian dan kebudayaan.
11. Terjalin interelasi
antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih
positif dan komunikatif.
12. Menjembatani para
sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas
menghadapi masalah kemanusiaan
dan budaya.
13. Memperlancar masalah
pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh
berbagai cendekiawan.
14. Agar mampu memenuhi
tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
15. Agar mampu memenuhi
tuntutan dari tridarma perguruan tinggi, khususnya darma pendidikan.
Dengan ringkas dapat
disebutkan bahwa tujuan IBD secara umum adalah :
Pembentukan dan
pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan
pemikiran mengenai berbagai gejala yang timbul dalam lingkungan, khususnya
gejala-gejala yang berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya
tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat
diperluas.
3. Ruang Lingkup Ilmu
Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang
telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu
adalah :[1]
1. Berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya
yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities),
baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya,
maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan
budaya.
2. Hakekat manusia yang
satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam
kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa
dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati
posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian.
Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri,
nilai-nilai manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi
tema sentral dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :[2]
1. Manusia dan cinta
kasih
o
Kasih sayang
o
Kemesraan
o
pemujaan
2. Manusia dan
Keindahan
o
renungan
o
kehalusan
o
kesarasian
3. Manusia dan
Penderitaan
o
rasa sakit
o
kesyahidan
o
siksaan
o
kesengsaraan
o
neraka
4. Manusia dan
Keadilan
o
kejujuran
o
pemulihan nama baik
o
pembalasan
5. Manusia dan
Pandangan hidup
o
cita-cita
o
kebajikan
6. Manusia dan
tanggungjawab serta pengabdian
o
kesadaran
o
pengorbanan
7. Manusia dan
kegelisahan
o
keterasingan
o
kesepian
o
ketidakpastian
8. Manusia dan harapan
o
kepercayaan
o
harapan
Dari pengembangan
masalah-masalah tersebut diatas, nampak sekali bahwa orientasi ilmu budaya
dasar memang tidak terlepas dari masalah-masalah manusia dan
kebudayaannya Kedelapan pokok bahasan (beserta sub pokok bahasan) tersebut
diatas pada dasarnya termasuk dalam karya-karya yang tercakup dalam pengetahuan
budaya (the Humanities).
Dan sebagai mana
dikemukakan, untuk mendekati masalah yang akan dikaji dalam ilmu budaya dasar,
baik secara sendiri-sendiri maupun gabungan antar bidang. Perwujudan mengenai
cinta kasih, misalnya terdapat dalam karya-karya sastra, tarian, musik,
filsafat, lukisan, patung dan lain sebagainya yang semuanya meruakan
benda-benda budaya. Untuk itu pokok bahasan mengenai manusia dan cinta kasih
dapat didekati dengan menggunakan karya-karya tersebut.
Dengan penyusunan
tema-tema semacam itu, dimaksutkan agar mahasiswa lebih mudah dalam
mengidentifikasi dirinya dengan masalah yang dibahas dan untuk menunjukkan
bahwa hal-hal yang didiskusikan sesuai dengan pengalaman hidup manusia.
Disamping itu agar
mahasiswa juga dapat memperhatikan norma-norma yang membantu pendidikan.
Walaupun penyusunan semacam itu diharapkan untuk mendekatkan dengan penalaman
mahasiswa, masih terbuka kemungkinan untuk menyusaikan dengan kondisi tempat
belajar atau daerah setempat.