5.1. IPTEK dan Perkembangannya
1. Perkembangan IPTEK
Kemajuan teknologi
informasi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner
(digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis dan
dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi. Di sisi lain, berkembangnya
teknologi informasi menimbulkan pula sisi rawan yang gelap sampai tahap
mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak pidana di bidang
teknologi informasi yang berhubungan dengan “cybercrime” atau kejahatan
mayantara.
Masalah kejahatan mayantara dewasa ini sepatutnya mendapat
perhatian semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi masa
depan, karena kejahatan ini termasuk salah satu extra ordinary crime (kejahatan
luar biasa) bahkan dirasakan pula sebagai serious crime (kejahatan serius) dan
transnational crime (kejahatan antar negara) yang selalu mengancam kehidupan
warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat. Tindak pidana atau kejahatan ini
adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan moderen dari masyarakat informasi
akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya peristiwa kejahatan komputer,
pornografi, terorisme digital, “perang” informasi sampah, bias informasi,
hacker, cracker dan sebagainya.
Masalah ini segera menjadi pusat perhatian dari masyarakat
internasional. Pada International Information Industry Congress (IIC) 2000
Millenium di Quebec, Kanada, tanggal 19 September 2000 merumuskan perlunya
kewaspadaan terhadap perkembangan cybercrimes yang dapat merusak sistem dan
data vital teknologi perusahaan dalam kegiatan masyarakat industri. Panitia
Kerja Perlindungan Data Dewan Eropa (The Data Protection Working Party of Europe
Council) menyatakan pula bahwa cybercrimes adalah bagian sisi paling buruk dari
masyarakat informasi yang perlu ditanggulangi dalam waktu singkat. Konperensi
Cybercrimes International di London, Februari 2001 menyatakan dengan tegas
bahwa cybercrime adalah salah satu dari aktivitas kriminal yang paling cepat
tumbuh di planet bumi ini. Kerugian yang ditimbulkan luar biasa besarnya yang
mencapai US $ 40 miliar per tahun. Di Amerika Serikat menurut hasil penelitian
dari United States of Computer Security Institute (USCSI) menunjukkan bahwa
sekitar 90% perusahaan (corporates) berskala besar mengaku telah mendeteksi
adanya pelanggaran keamanan terhadap sistem komputerisasi yang mereka gunakan
dalam kegiatan industri. Sebanyak 273 perusahaan di sana telah mengalami
finantial losses yang cukup signifikan untuk tambahan modal bagi perkembangan
perusahaan tersebut. Nilai kerugian mencapai US $ 265 juta dan sebagian besar
dari transaksi ilegal.
Bagi Indonesia sebagai suatu negara berkembang dan kepulauan
yang cukup besar tidak akan luput dari pengaruh perkembangan buruk teknologi
informasi dewasa ini maupun masa depan. Masalah ini perlu ditanggulangi supaya
tidak menjadi korban kejahatan mayantara dengan kerugian besar bagi warga
masyarakat, bangsa dan negara mengingat negeri ini amat rentan dengan pelbagai
bentuk kejahatan sebagai dampak dari kemajuan iptek, baik oleh hacker/cracker
nakal di dalam maupun luar negeri.
2. Tingkatan
Teknologi Berdasarkan Penerapannya
a) Tingkatan
teknologi berdasarkan penerapannya dapat dibagi sebagai berikut :
Teknologi Tinggi ( Hi – tech ). Suatu jenis teknologi
mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru.
Contoh : computer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi dan sebagainya.
Cirri – cirri teknologi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan
pengembangannya, biaya perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi dan
masyarakat penggunanya ilmiah.
b) Teknologi Madya.
Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang
lebih sederahan dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling
menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu
besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin.
Penerapan teknologi maday ini bersifat setengah padat modal da padat karya,
unsur – unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam
negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.
c) Teknologi Tepat
Guna. Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang
digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan
di negara – negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan,
mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling
sederhana. Dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di
bidang teknologi informasi dan teknologi transportasi yang dicapai manusia pada
unjung pertengahan kedua abad ke XX, memungkinkan arus informasi menjadi serba
cepat: apa dan oleh siapa dari seluruh muka bumi (bahkan sebagian jagat raya) –
menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan bebas tanpa membedakan siapa dia
si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi,
ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Berikut
ini akan dijelaskan mengenai pengaruh perkembangan IPTEK terhadap beberapa pola
kemasyarakatan.
5.2 . Pemenuhan Kebutuhan Primer dan Sekunder
1. Peran Ilmu Pengetahuan dalam pemenuhan kebutuhan Primer
dan Sekunder
a. Pemenuhan Kebutuhan Primer
1) Sandang
Manusia sebagai mahkluk susila memerlukan pakaian, mula-mula
pakaian jyang dikenakan hanya untuk menutupi auratnya saja, kemudian poakaian
juga berfungsi sebagai melindungi diri dari serangan panas matahari dan udara
dingin. Sekarang pakaian memepunya fungsi yang lebih luas lagi yaitu kenyamanan
dengan menciptakan jenis yang sesauai dengan kebutuhan, misalnya pakaina kerja,
pakaian tidur, pakaian olah raga dan sebagainya, bahkan sekarang orang
beranggapan bahwa dapat menunjukan status sosial pakainya. Kebutuhan manusia
yang makin meningkat juga mendorong manusia untuk menciptakan tekhologi yang
dapat meningkatkan mutu dan jenis bahan pakaian. Sekarang manusia tidak hanya
mengadalkkan serat-serat alami untuk membuat bahan pakaian, akan tetapi dapat juga
membuat serat-serat sistentis dari pokok-pokok kayu (benag rayon) maupun dari
bahan galian seperti sulingan batu bara dan minyak bumi (poliester,
polipropilen, polictilen)
2) Pangan
Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat
bertahan hidup. Kebutuhan pangan ini terus meningkat baik kualitas maupun
kantitasnya, sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Usah untuk memenuhi
kebutuhan pangan biasnya dilakukan dengan cara ekstensifikasi, yatiu dengan
memperluas lahan pertanian, dan dengan intensifikasi yaitu dengan meningkatkan
mutu melalui pemilihan bibit yang unggl, cara penggarapan yang lebih baik,
pemeliharaan tanaman yang lebih teliti dan pengelolaan pasca panen yang lebih
sempurna.Dengan memeanfaatkan IPA dan teknologi yang makin berkembang manusia
dapat menciptakan bibit unggl dengan teknik radiasi, rekayasa genetik dan
sebagainya. Penggunaan hormon tumbuhan yang memacu tumbuhnya daun, buanga atau
buah lebih lebat dan lebih cepat. Penggunaan mekanisme pertanian juga membantu
manusia dalam mengollah lahan dan memungut hasil panen dengan lebih cepat.
Disamping keuntungan yang diperoleh akibat penggunaan teknologi untuk
pengolahan lahan pertanian, ada pula dampak negatif yang perlu diwaspadai,
yaitu penggunaan racun pemberantas hama tanaman. Racun pembasmi hama tanaman
ini ternyata dapat pula membunuh hewan temak, meracuni hasil panen dan akhirnya
meracuni manusia itu sendiri.
3) Papan
Dalam masa yang masih tradisional rumah sangat tergantung
pada bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Misalnya di daerah pegunungan atap
terbuat dari ijuk, di daerah pantai atap
terbuat dari daun rumbia, dan di daerah yang kaya dengan kayu seperti
Kalimantan orang membuat atap dengan sirap, di Toraja memekai bambu, sedangkan
di Nusa Tenggara menggunakan ilalang. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan
manusia akan tempat tinggal, terutama di kota-kota besar, dimana lahan untuk
pembangunan rumah semakin sempit, maka manusia berusaha membuat rumah
bertingkat dan menggunakan bahan-bahan banguanan yang makin ditingkatkan
kualitasnya. Fungsi rumah juga tidak lagi hanya sekedar untuk bertahan diri
dari cuaca yang tidak menguntungkan dan berlindung dari serangan binatang buas,
tetapi sudah merupakan tempat tinggal yang memenuhi rasa kenyamanan dan
keindahan.
b. Pemenuhan Kebutuhan Sekunder
1) Bidang Industri
Teknologi merupakan cara yang harus dilakukan manusia dalam
usaha untuk memenuhi kebutuhannya yang makin meningkat baik kualitas maupun
kuantitasnya, karena itu diperlukan alih tegnologi (transfer of technology)
dari negara-negara maju ke negara-negara berkembang. Proses pengambilalihan ini
memerlukan perhitungan yang matang agar teknologi yang baru dapat diterima dan
digunakan oleh masyarakat waktu itu (teknologi yang adaktif). Serta sifatnya
melindungi teknologi yang telah ada (teknologi protektif). Secara positif
indrustri memang memberikan kegunaan yang besar bagi manusia, tetapi dampak
sampingannya berupa limbah indrustri dapat pula menimbulkan gangguan bagi
penduduk yang bertempat tinggal disekitar kawasan industri.
2) Bidang
Transportasi
Penemuan roda memegang peranan penting transportasi, karena
dengan roda yang bentuknya bundar dapat diperlukan gerakan yang mudah, kemudian
dapat dipermudah lagi dengan digunakan binatang penarik, sehingga beban manusia
semakin ringan. Setelah ditemukannya mesin yang dapat menggerakan roda, maka
transportasi bukan hanya lebih ringan, tetapi juga lebih cepat. Bersamaan
dengan kemajuan di bidang transportasi ini muncul pula dampak-dampak negatif,
seperti tercemarnya udara oleh banyaknya kendaraan bermotor, tercemarnya
lautan, dan tercemarnya udara olehh sisa pembakaran pesawat udara, yang
jumlahnya setiap hari terus bertambah.
3) Bidang
Komunikasi
Sebagai makhluk sosial manusia perlu berkomunikasi dengan
sesamanya. Cara yang paling sederhana adalah dengan bertatap muka secara
langsung, tetapi bila jaraknya jauh tentu diperlukan alat komunikasi. Kemajuan
di bidang komunikasi ini dengan ditemukannya telegraph yang masih mempergunakan
kawat oleh samuel morse (1832), kemudian disempurnakan oleh guighelmo marconi
yang sudah tanpa kawat (1895). Pada tahun 1872,Alexander Abraham Bell menemukan
pesawat telpon, mula-mula masih mempergunakan kawat, kemudian diganti dengan
gelombang radio. Untuk keperluan kantor, sekarang orang dapat mempergunakan
telex (teleprinter exchange). Dengan ditemukannya satelit telekomunikadi
kebutuhan manusia makin terpenuhi untuk mengadakan hubungan secara lebih cepat
dan murah. Orang makin mudah mengadakan hubungan satu dengan yang lain. Salah
satu akibat positif dengan majunya komunikasi adalah terjadi deurbanisasi,
karena manusia walaupun tinggal juga di daerah pedesaan tidak lagi merasakan
ketinggalan bila dibandingkan dengan yang tinggal di kota. Dapat pula dikatakan
bahwa dengan majunya komunikasi dan teknologi lainnya, desa-desa menjadi kota
dalam pengertian bukan geografis, tetapi teknik sosial, sehingga perdebatan
antara desa dan kota makin lama makin kecil.
4) Kesehatan
Kebutuhan akan kesehatan makin dirasakan oleh manusia,
sehingga usaha untuk memerangi penyakit yang menjadi sumber malapetaka makin
giat dilakukan. Dengan biologi sebagai ilmu dapat diketahui stuktur tubuh,
organ-organ dan cara bekerjanya organ untuk menunjang kehidupan manusia. Dari
biologi sebagai ilmu murni in berkembang ilmu terapan yang secara praktis
berguna bagi kesejahteraan manusia. Sementara itu manusia di bumi yang
jumlahnya di kota-kota besar makin banyak, mulai timbul penyakit baru yang
sifatnya psikhis, antara lain kekalutan mental yang dapat berkembang menjadi
frustasi. Kehidupan kota yang keras, tidak mengenal toleransi, sedangkan
manusia sendiri makin rakus dan individual, maka gangguan kesehatan yang
dikenal dengan sress makin berkembang dalam masyarakat.
2. Peranan IPTEK terhadap bidang Sosial dan Budaya
a) Bidang Sosial
Kehidupan sosial dipengaruhi oleh kemajuan teknologi.
Kebutuhan manusia akan pangan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dalam
bidang pertanian. Sedangkan kebutuhan akan komunikasi dipengaruhi oleh
teknologinya, seperti media cetak, media elektronik selain untuk berkomunikasi,
juga dapat memperluas wawasan. Dengan berkembangnya industri dan kegiatan
ekonomi, maka memungkinkan orang hidup dalam lapangan pekerjaan tersebut. Hal
tersebut dapat dilihat dari angka – angka yang menunjukan bahwa pekerja di pabrik
atau perusahaan terus meningkat sedangkan bekerja di sector pertanian makin
menurun. Nilai social juga berubah. Pada masa lalu orang merasa bahwa menjadi
pegawai negeri dinilai lebih tinggi status sosialnya dibandingkan para pedagang
atau pengusaha. Sekarang menjadi pengusaha atau karyawan pabrik dianggap
sebagai tenaga professional yang mempunyai nilai status yang tinggi. Makin
berkembangnya teknologi menyebabkan industri memproduksi barang secara massal
juga meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang
negatif seperti peniruan atau pemalsusan merek dagang dan sebagainnya. Kian
majunya masyarakat yang dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk,
menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya dan mudah melakukan tindakan
yang tercela dan melanggar hukum.
b) Bidang Budaya
Budaya atau kebudayaan adalah kerangka acuan bagi perilaku
masyarakat pendukungnya yang berupa nilai-nilai (kebenaran, keindahan,
keadilan, kemanusiaan, dll) yang berpengaruh sebagai kerangka untuk membentuk
pandangan hidup manusia yang relatif menetap dan dapat dilihat dari warga
budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap berbagai gejala dan peristiwa
kehidupan. Budaya dapat berwujud tiga hal, yaitu idea tau gagasan, tingkah laku
atau tindakan dan benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia. Jadi budaya
mempunyai pengertian yang luas. Seperti telah diuraikan di atas, teknologi dan
industri mempunyai dampak positif dan negatif. Karena itu hendaknya teknologi
secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan dan menjamin
kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia juga perlu sadar bahwa orang menciptakan
sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk kesejahteraan umat. Jadi,
bagaimana IPTEK mempengaruhi masyarakat dalam kebudayaan, itu semua tergantung
pada diri masyarakatnya sendiri. Masyarakat harus selektif dan dapat bersifat
kritis terhadap perkembangan IPTEK yang semakin pesat. Hendaknya kita
menggunakan teknologi tersebut seperlu dan sepentingnya kita saja, jangan
karena teknologi, semua menjadi terlupakan, baik itu waktu, kewajiban beribadah,
sosialisasi di masyarakat sekitar, dll.
Sumber :
http://azenismail.wordpress.com/2010/05/14/manusia-sains-dan-teknologi/
http://quoteafieq.blogspot.com/2011/12/peranan-teknologi-pada-kebutuhan-pokok_21.html
http://iffahufairohpsikolog.blogspot.com/2012/05/peranan-iptek-dalam-bidang-ekonomi.html
http://ekochayoo84.blogspot.com/2011/11/perkembangan-iptek-didunia-saat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar