Nama:
Eva Jayanti Ruspita
Kelas:
3PA08
NPM:
12512573
Psikologi
Manajemen
Komunikasi Dalam Manajemen
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain. Menurut Everett M. Rogers komunikasi adalah proses suatu ide
dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi nonverbal.
Mengapa komunikasi ini penting dalam manajemen? Komunikasi
memiliki hubungan yang erat dengan kepemimpinan. Kepemimpinan yang baik
dibangun oleh komunikasi yang baik juga antar anggotanya sehingga memiliki
tujuan yang selaras antara anggota dan pemimpinnya. Rogers (1969) mengatakan
“Leadership is Communication. Kemampuan berkomunikasi akan menentukan berhasil
tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya.
Proses Komunikasi yang efektif memungkinkan manejer
untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada
anggotanya agar mereka mempunyai dasar perencanaan dan agar rencana-rencana itu
dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan
tentang penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manajer untuk berkomunikasi
dengan bawahannya agar tujuan kelompok dapat tercapai. Jadi seorang manajer
akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan
komunikasi dengan pihak lain.
Komunikasi yang baik juga dapat menjalin hubungan yang
baik antara atasan dengan karyawan atau karyawan antar karyawan. Sehingga tidak
terjadi perselisihan antar karyawan karena salah paham. Berikut ini beberapa
peran komunikasi, yaitu:
1. Menciptakan kepuasan kerja
Jika lingkungan kerja ramah
dimana bawahan didorong untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka kepada manajer
mereka mengenai pekerjaan terkait, dan umpan balik mereka diberikan
pertimbangan, akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan membuat
mereka merasa dihargai dalam perusahaan.
2. Menyelesaikan konflik
Komunikasi yang terbuka di
tempat kerja dapat membantu mencegah dan menyelesaikan konflik.
3. Meningkatkan produktivitas
Setiap perusahan memiliki
seperangkat visi dan misi yang jelas. Manajer harus dapat mengkomunikasikan hal
itu kepada karyawan dan memastikan bahwa semua anggota timnya bekerja menuju
tujuan yang sama. Manajer juga perlu mengkomunikasikan kepada karyawannya akan
pekerjaan, tanggung jawab, dan tugas mereka.
4. Pembentukan hubungan
Komunikasi terbuka, baik
antara karyawan dan manajer atau antara manajemen dan karyawan, mengarah pada
pembentukan hubungan pribadi dan professional yang lebih baik. Hal ini membuat
karyawan merasa benar-benar peduli dan dihargai, dan mereka lebih cenderung
untuk tetap setia kepada perusahaan.
5. Pemanfaatan sumber daya
Jika sebuah perusahaan
menghadapi masalah, krisis, dan konflik akibat miskomunikasi antara karyawan,
menyebabkan penundaan yang tidak perlu dalam pekerjaan sehari-hari. Hal ini
menyebabkan pemborosan sumber daya dan menurunkan produktivitas kerja secara
keseluruhan. Jadi lingkungan komunikasi yang baik adalah suatu keharusan bagi
setiap perusahaan untuk lebih memanfaatkan sumber daya dan meningkatkan
produktivas.
Pentingnya komunikasi di tempat kerja dapat diringkas
dalam dua kata, ‘kepuasan kerja’. Jika karyawan puas bekerja dalam suatu
perusahaan, tidak menyangkal fakta bahwa masa depan perusahaan benar-benar
terjamin.