Nama: Eva Jayanti Ruspita
NPM: 12512573
Kelas: 4PA08
AI dan Expert System (Sistem Pakar)
Expert system atau
sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini
adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah
yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebuah sistem pakar memiliki 2
komponen utama yaitu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan
merupakan tempat penyimpanan pengetahuan dalam memori komputer, di mana
pengetahuan ini diambil dari pengetahuan pakar. Ada banyak cara untuk
merepresentasikan pemgetahuan di antaranya adalah logika, jaringan semantik, object-atribut-value (OAV), bingkai (frame), dan kaidah produksi (production rule). Mesin inferensi
merupakan otak dari aplikasi sistem pakar. Bagian inilah yang menuntun user
untuk memasukkan fakta sehingga diperleh suatu kesimpulan. Apa yang dilakukan
oleh mesin inferensi ini didasarkan pada pengetahuan yang ada dalam basis
pengetahuan (Kusrini, 2008)
Kaitan serta perbedaannya
Kaitannya AI
dengan sisem pakar adalah sistem pakar merupakan bagian khusus dari AI yang
berfungsi sebagai seorang spesialis data satu area fungsional (Umar, 2000). Perbedaan
antara kecerdasan buatan dengan sistem pakar adalah kecerdasan buatan merupakan
bagian besar, dimana diasumsikan sebagai aplikasi yang dianggap sama cerdasnya
dengan manusia dan mencontoh pemikiran manusia (McLeod dan Schell, 2008). Sedangkan
expert system adalah bagian khusus dari AI yang merupakan penilaian dari
sesuatu yang dianggap sebagai pakar. AI mengacu pada suatu aplikasi dengan cara
kerjanya, sedangkan expert system mengacu pada sesuatu yang dianggap pakar
dalam bidangnya atau seorang spesialis dalam satu area fungsional.
ELIZA, PARRY, dan NETTALK
ELIZA, PARRY,
dan NETTALK merupakan chatterbot. Chatterbot adalah sebuah program
komputer yang dirancang untuk menstimulasikan percakapan intelektual dengan
satu atau lebih manusia baik secara audio maupun teks. Chatterbot dikategorikan sebagai kecerdasan buatan (atau artificial intelligence). Sehinggan
dapat disimpulkan bahwa ELIZA, PARRY, dan NETTALK merupakan bagian dari artificial intelligence atau kecerdasan
buatan.
1.
ELIZA
ELIZA ditulis di MIT oleh Joseph Weizenbaum antara
tahu 1964 dan 1966. ELIZA merupakan simulasi dari psikoterapi Rogerian, dan
dibuatr seolah-olah percakapan antara psikolog dan pasiennya dan dalam hal ini ELIZA
berperan sebagai terapis. ELIZA merupakan chatbotter pertama. Chatbotter merupakan
sebuah program komputeryang dirancang untuk menstimulasi percakapan intelektual
dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks.
2.
PARRY
PARRY ditulis tahun
1972 oleh psikiater Kenneth Colby. PARRY mensimulasi dari schizophrenia
paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang
konseptualisasi: penerimaan, penolakan, dan netral). PARRY juga menggunakan
strategi percakapan dan merupakan program lanjutan dari ELIZA.
3.
NETTALK
NETTALK adalah jaringan saraf tiruan. Ini adalah hasil dari penelitian yang dilakukan di pertengahan 1980-an oleh Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg. Maksud di balik NETTALK adalah untuk membangun model sederhana yang mungkin menjelaskan kompleksitas pembelajaran tingkat manusia dalam tugas-tugas kognitif, dan pelaksanaannya sebagai model koneksionis yang juga bisa belajar untuk melakukan tugas yang sebanding.
NETTALK adalah jaringan saraf tiruan. Ini adalah hasil dari penelitian yang dilakukan di pertengahan 1980-an oleh Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg. Maksud di balik NETTALK adalah untuk membangun model sederhana yang mungkin menjelaskan kompleksitas pembelajaran tingkat manusia dalam tugas-tugas kognitif, dan pelaksanaannya sebagai model koneksionis yang juga bisa belajar untuk melakukan tugas yang sebanding.
Sumber:
Kusrini. (2008). Aplikasi sistem pakar. Yogyakarta: C.V
Andi Offset.
Umar, H. (2000). Riset pemasaran dan perilaku konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
McLeod, R., dan Schell, G. P.
(2008). Sistem informasi manajemen.
Jakarta: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar