Minggu, 20 Januari 2013

BAB VI (Manusia dan Penderitaan)

Penderitaan berasal dari kata derita yang merupakan dari bahasa sansekerta dhra, artinya menahan atau menanggung. Derita artinya mananggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Namun peranan individu juga menentukan berat- tindaknya intensitas penderitaan

Siksaan adalah sesuatu yg dialami seseorang yg dapat menimbulkan suatu penderitaan baik lahir maupun batin. Siksaan dapat menimbulkan masalah psikis seperti kebimbangan, kesepian dan ketakutan.

Kekalutan mental biasa disebut degan penderitaan batin. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala- gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
b. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap- tahap gangguan kejiwaan adalah :
a. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala- gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhani.
b. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah.
c. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

Sebab- sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuena ; hal- hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur- angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
c. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehiduapn sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar